Gubernur Khofifah Dukung Digitalpreneur PMI Hong Kong

Entrepreneurship2,625 views
Previous Image
Next Image

info heading

info content

Previous Image
Next Image

info heading

info content

 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa hadir di acara Gathering Penguatan Pasar Antar Negara di Hotel Regal Hong Kong, Minggu (14/5).

Dihadapan para Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jawa Timur, ia turut mendukung program digitalpreneur untuk penguatan ekonomi. Agar para PMI memiliki keterampilan berbisnis saat memutuskan kembali ke Indonesia.

Perwakilan dari Buruh Migran Cerdas (BMC) turut hadir dalam acara itu.Kelompok belajar entrepreneurship binaan Universitas Ciputra itu beranggotakan PMI di Hong Kong. Berdiri sejak 2015 di Hong Kong, BMC mencetak ratusan almuni yang menjadi pengusaha kecil diberbagai sektor di kampung halamannya di Indonesia.

Menurut Gubernur Khofifah, sebelum dilantik sebagai Gubernur ia pernah berkunjung ke Hong Kong dan bertemu dengan para PMI. Ketika mendengar harapan dan masukan para PMI, ia mengusulkan dibangun shelter bagi PMI di Hong Kong.

“Namun hal itu tidak memungkinkan secara regulasi. Semoga akan ada perubahan kebijakan dari pusat mengingat PMI dari Jawa Timur. Sehingga Pemprov bisa melindungi secara lebih kontinyu,” kata Khofifah.

Menurut Khofifah, shelter itu berperan sebagai langkah preventif maupun ketika ada persoalan sosial dan psikologi maupun secara keagamaan. Agar ada tempat yang memberikan pelayanan bagi para PMI. Namun ternyata secara anggaran, regulasinya tidak dimungkinkan.

Oleh karena itu, yang bisa kita lakukan saat ini yaitu saat PMI kembali ke Indonesia. Walaupun PMI sudah ada yang memiliki keterampilan selama di Hong Kong.

“Kami akan menguatkan, agar mereka bisa mengembangkan bisnis secara digital,” jelasnya.

Pelatihan tersebut dapat dilakukan di Kampus UMKM Shopee Malang yang terletak di UPT milik Dinas Koperasi dan UMKM Jatim di Malang. Setiap batch-nya bisa memberikan pelatihan bagi 40 orang selama tiga bulan secara gratis.

Keterampilan yang diajarkan mulai dari konsultasi produk, fotografi produk hingga pemasaran secara digital.
Peserta akan diajari menyiapkan produk dengan kualitas yang terstandarisasi. Memotret produk sehingga orang tertarik membelinya. Diajari cara memasarkan produk secara digital, dan melalui keterampilan public speaking.

Disediakan tempat berjualan secara live streaming. Mereka diharapkan menjadi top marketer karena penjualannya sudah harus berbasis online.

Khofifah berharap melalui pertemuan itu akan ada rekomendasi yang dihasilkan dari berbagai usulan para PMI asal Jatim di Hong Kong. Usulan program tersebut jikalau memungkinkan nantinya akan dimasukkan dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) milik Kemendagri.

“Jika tidak memungkinkan, maka kami menyiapkan berbagai macam program keterampilan baik yang menggunakan APBD Pemprov Jatim maupun yang menggunakan program CSR dari BUMD milik Pemprov Jatim,” ucapnya

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Hong Kong, Ricky Suhendar mengatakan pertemuan gathering ini bisa menjadi ajang untuk saling bertukar informasi baik tentang perubahan yang terjadi di Indonesia maupun Hong Kong.

“KJRI di Hongkong ini menjadi KJRI keempat terbesar karena mencakup wilayah Hong Kong dan Macao dengan berbagai pelayanan warga dan perlindungan. Warga kita disini ada sekitar 160 ribu dan hampir 95 persen bekerja di tata laksana rumah tangga,” jelasnya.

News Feed