Peringatan Hari Migran International 2023, Pekerja Migran Purna Sukses Capai Omset Rp 1 Miliar dari Budidaya Melon

Nasional2,667 views
Previous Image
Next Image

info heading

info content

 

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, mengatakan pelaksanaan Peringatan Hari Migran Internasional 2023 di GOR Bumei Tuwah Bepadan, Lampung Timur karena daerah tersebut salah satu kabupaten yang menjadi kantong Pekerja Migran Indonesia.

“Kegiatan Peringatan Hari Migran Internasional 2023 alhmdulillah berlangsung seru, kita menikmati kebahagiaan di hari migran internasional,” kata Menaker, Senin (18/12).

Dijelaskannya, Lampung Timur, kabupaten terbesar ke-5 yang menjadi kantong Pekerja Migran Indonesia.Setelah Kabupaten Indramayu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Cirebon, dan Kabupaten Cilacap.

Begitu juga dengan Provinsi Lampung yang menjadi kantong Pekerja Migran Indonesia di urutan ke-5 untuk tingkat provinsi setelah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan NTB.

“Setiap tahun kita merayakan, dan tahun ini kita selenggarakan di Lampung Timur. Kenapa Lampung Timur, karena Lampung Timur 1 dari 5 kabupaten terbesar yang menempatkan Pekerja Migran Indonesia,” katanya.

Sementara itu Plt. Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja Kemnaker, Haiyani Rumondang, mengemukakan alasannya mengusung tema “Pekerja Migran Indonesia Kreatif Berdaya, Keluarga Sejahtera, Indonesia Jaya”.

Dengan tema tersebut, pihaknya berharap, pekerja migran Indonesia yang ditempatkan adalah mereka yang kompeten dan memiliki kemampuan untuk bekerja dan berjuang. Untuk meningkatkan perekomian dan kesejahteraan keluarganya, yang akhirnya berdampak pada kejayaan bangsa dan negara Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut Kemnaker Beri Penghargaan Indonesian Migrant Worker Awards 2023 ke Pelindung Pekerja Migran Indonesia, Adapun penghargaan Indonesian Migrant Worker Awards 2023 diberikan kepada 16 penerima dengan 13 kategori.

 

 

Budidaya Melon Raup Omset Rp 1 Miliar

 

Dalam rangkaian acara Hari Migran International 2023 juga diberikan penghargaan oleh Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah. Salah satunya penghargaan diberikan kepada Pekerja Migran Indonesia Purna Penempatan, Deni Hendri Saputra.

Deni merupakan warga Desa Braja Harjosari, Kecamatan Braja Selebah, Kabupaten Lampung Timur. Ia pernah bekerja di Korea Selatan selama tujuh tahun. Dia bekerja sebagai operator mesin. Ia mengaku banyak suka duka yang dijalani selama di Korea Selatan.

Sepulang dari Korea Selatan, ia mengaku bingung mau usaha apa. Ia kemudian mencoba menjadi petani sayuran, tapi beberapa kali gagal.

“Waktu itu karena orang tua saya petani, saya coba bertani cabe, terus bertani sayuran lainnya, tapi gagal karena harga naik turun,” kata Deni.

Dari kegagalannya beberapa kali bertani sayuran, ia terus memutar otak yang akhirnya mencoba budi daya melon. Ia beralasan, waktu itu belum ada budi daya Melon di Lampung. Melihat potensi, peluang besar di Lampung sendiri belum ada budi daya melon. Ia mencoba, setelah berhasil, saya ajak tetangga ayo usaha melon biar nanti saya bantu pemasarannya.

Hasilnya budidayanya berkembang dan mampu memberdayakan sekitar 60 orang yang merupakan tetangga di sekitar rumahnya. Ia mengungkapkan bahwa saat ini, omzet dari budidayanya mencapai 1 miliar.

“Omzet per bulan 1 miliar lebih. Karena per minggunya itu 250 (juta) ke atas. Karena saya punya mitra petani lebih dari 100 yang terdiri dari Lampung Palembang, dan Bengkulu. Saya juga menangani pemasarannya,” katanya.

Ia berharap, melon hasil budidayanya dapat diekspor, sehingga dapat menghasilkan pendapatan lebih banyak. Atas kesuksesan tersebut, Kementerian Ketenagakerjaan memberikan penghargaan kepada Deni sebagai Pekerja Migran Indonesia Purna Penempatan Berprestasi 1.

“Terima kasih kepada Kementerian Ketenagakerjaan yang telah memberikan penghargaan kepada saya,” ucapnya.

Menaker berpesan kepada Pekerja Migran Indonesia Purna Penempatan agar tidak menyerah dalam berusaha, terus melangkah mengikuti proses yang sudah semestinya dijalani