Jakarta X Beauty 2023, Nilai Ekspor Kosmetik Indonesia Capai USD 826.71

Lifestyle2,769 views

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menegaskan, Kementerian Perdagangan berkomitmen melindungi pelaku usaha dalam negeri dari serbuan produk luar. Pemerintah mendukung perkembangan usaha produk-produk dan merek-merek lokal. Termasuk di sektor kosmetik dan kecantikan.

Nilai ekspor kosmetik Indonesia pada 2022 mencapai USD 826,71 juta dengan negara tujuan ekspor yang masih didominasi negara ASEAN seperti Singapura, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam.

Sementara itu, produk utama ekspor kosmetikIndonesia antara lain minyak asiri, kosmetik, parfum, dan sampo.

Dengan lahirnya Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik, Kemendag mengatur ekosistem perdagangan. Untuk memberi ruang usaha bagiproduk lokal agar berkembang lebih pesat.

 

Hal tersebut disampaikan saat Mendag Zulkifli Hasan membuka pameran kecantikan Jakarta X Beauty 2023 hari ini, Kamis (14/12) di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta. Turut mendampingi yaitu Dirjen Pengembangan EksporNasional Kemendag Didi Sumedi.

“Kami dari Kemendag selalu mendukung pelaku usaha di bidang kecantikan. Sektor kecantikan ini permintaannya lebih tinggi dari suplai. Kalau kita tidak melindungi industri lokal kita, maka kita bisa diserbu dan Indonesia hanyamenjadi pasar, terutama dari negara-negara yang produksinya luar biasa. Pendek kata, sebisa mungkin kami tata sehingga barang-barang kecantikan dari luar negeri tidak menyerbu industri kita di dalam negeri,”ungkapnya.

Tren permintaan dunia untuk produk kosmetik 2018—2022 adalah sebesar 5,13 persen, sementara tren penawarannya hanya 4,03 persen. Indonesia menempati posisi ke-27 eksportir produk kosmetik dengan pangsa pasar 0,49 persen.
Menurut Mendag Zulkifli Hasan, produk-produk kosmetik dan kecantikan dari luar negeri perlu melengkapi sejumlah persyaratan agar menjamin perlindungan konsumen di dalam negeri.

“Harus ada izin edar, kemudian harus ada jaminan kalau orang beli, terus ada masalah, bagaimana komplainnya,”ujar

Mendag Zulkifli Hasan juga mengatakan, para pelaku usaha Indonesia harus mengikuti perkembangan dengan memanfaatkan platform niaga elektronik. Menurutnya, berusaha melalui platform elektronik merupakan suatu keniscayaan. Untuk itu, Kemendag memastikan agar ekosistem perniagaan digital dapat mendorong pertumbuhan industri lokal.

“Mau tidak mau, para pelaku usaha harus mengikuti perkembangan dengan sistem niaga elektronik. Trennya tidak hanya luring, tetapi juga penjualan melalui daring. Kami atur ekosistemnya agar pelaku usahadi sektor kosmetik dan kecantikan dapat menguasai pasar lokal dan mengembangkan pasar untuk ekspor ke luar negeri,”ungkapnya.