Film Gadis Kretek yang dibintangi Dian Satrowardoyo menginspirasi Janji Jiwa dengan meluncurkan enam varian menu terbaru. Minuman pilihan kopi dan non-kopi yang bahan-bahannya dari rempah-rempah khas Indonesia.
CEO dan Founder Jiwa Group, Billy Kurniawan mengatakan varian menu terbaru tersebut merupakan kolaborasi Janji Jiwa bersama Netflix untuk merayakan serial Neflix Original Indonesia terbaru Gadis Kretek yang mulai tayang 2 November 2023.
“Serial ini mengangkat tentang kekayaan rempah Indonesia, di antaranya Cengkeh dan Mawar. Terinspirasi dari itu, Janji Jiwa menyiapkan menu minuman spesial yang berasal dari rempah-rempah Indonesia,” kata Billy Kurniawan dikutip dari antara.
Dari enam varian tersebut, dua menu yakni Kopi Gadis Kretek dan Teh Mawar Gadis untuk menu nasional bisa dinikmati di seluruh outlet Janji Jiwa yang berpartisipasi.
Sedangkan untuk empat menu lainnya seperti Kopi Madu Raja, Kopi Hitam Puspa Arum, Susu Mawar Djiwa dan The Aroma Djiwa merupakan menu terbatas atau limited edition yang hanya tersedia dan bisa dinikmati di outlet Janji Jiwa Gandaria City sampai 27 November 2023.
Billy mengungkapkan, salah satu menu yakni varian Kopi Gadis Kretek, merupakan Kopi Cengkeh yang khas dipadukan dengan salted caramel, coconut milk, fresh milk dan krim macchiato akan tersedia di beberapa outlet tertentu.
Sedangkan outlet Janji Jiwa di Gandaria City, lanjutnya, diubah menjadi “The Sauce Room” agar pelanggan yang datang outlet tersebut bisa merasakan pengalaman yang berbeda seperti masuk ke dimensi cerita layaknya serial Gadis Kretek, terutama saat meracik minuman dan menambahkan toping kesukaannya.
Dalam serial Gadis Kretek, tokoh utama Dasiyah atau Jeng Yah yang diperankan artis Dian Sastrowardoyo memiliki mimpi menjadi peracik saus kretek dengan menciptakan racikan sempurna menggunakan bunga mawar dan beragam rempah-rempah untuk menciptakan aroma yang memikat.
Selain itu, Gadis Kretek adalah serial yang tayang di Netflix pada 2 November 2023. Serial ini dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Ario Bayu, Putri Marino, dan Arya Saloka.
Diangkat dari novel dengan judul Gadis Kretek, film ini tayang lima episode. Berlatar belakang industri tembakau Indonesia dan erat kaitannya dengan sejarah negara.
Gadis Kretek adalah film adaptasi dari novel karya Ratih Kumala. Kisah tersebut hanya dalam bentuk cerita pendek, sebelum akhirnya dijadikan novel seteba 247 halaman.
Mengisahkan dari keluarganya di mana sang kakek memiliki pabrik rokok kretek dan memulainya dari usaha rumahan di daerah Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.
