Perusahaan jasa ekspedisi Lion Parcel menegaskan komitmen mereka dalam menerapkan praktik bisnis berkelanjutan, dengan mengurangi dampak lingkungan dari proses logistik yang dijalankan.
“Kami berkomitmen untuk menerapkan praktik bisnis berkelanjutan, jadi tidak hanya untuk masyarakat, tetapi kami berkomitmen untuk bisa bagaimana mengurangi limbah dari proses logistik sendiri,” ujar PR & Corporate Communications Ass. Manager Lion Parcel Kartika Hanggono dikutip dari antara (28/11).
Industri logistik sering kali menjadi penyumbang utama sampah, terutama setelah konsumen menerima produk yang dibelinya. Banyaknya penggunaan bubble wrap, kotak, dan bahan kemasan lainnya menjadi masalah utama dalam menciptakan limbah yang sulit terurai.
Lion Parcel menegaskan komitmennya sebagai perusahaan logistik yang berupaya secara aktif menjalankan praktik bisnis berkelanjutan. Kolaborasi dengan berbagai jenama dan organisasi menjadi langkah konkret yang diambil oleh perusahaan yang berdiri sejak 10 tahun lalu itu.
Salah satu mitra Lion Parcel adalah Rekosistem, sebuah inisiatif yang fokus pada manajemen limbah logistik. Kerja sama ini telah berhasil mendaur ulang lebih dari 8 ton sampah plastik, kertas, dan kardus.
Lion Parcel juga menginisiasi pengantaran paket dengan motor listrik melalui kemitraan dengan Gesits. Upaya ini diambil sebagai langkah strategis untuk mengurangi emisi karbon yang dihasilkan selama proses pengiriman.
Selain itu, Lion Parcel menjalin kerja sama dengan ALVAboard untuk mengurangi penggunaan kardus sekali pakai. Langkah ini sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mengurangi sampah kemasan yang tak mudah terurai.
Lion Parcel menekankan bahwa komitmen terhadap praktik bisnis berkelanjutan tidak hanya berhenti pada kerja sama yang sudah terjalin saat ini. Perusahaan berencana untuk terus membuka peluang kerja sama dan kolaborasi baru guna mewujudkan inovasi berkelanjutan di sektor logistik.