TANGSEL-Sebanyak sembilan warga komplek Batan Indah, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan dilakukan pengecekan Whole Body Counting (WBC), Senin (17/02). Pengecekan itu sebagai upaya penanganan terhadap ditemukannya zat radioaktif oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapetan) di komplek perumahan Batan Indah.
Kepala Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama, Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Heru Umbara mengatakan, pelaksanaan pengecekan WBC di laboratorium Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Nuklir (PTKMR). “Sembilan orang yang dijadikan sampel telah dilakukan di salah satu unit kerja BATAN yang berada di Kawasan Nuklir Pasar Jumat,” kata Heru.
Pengecekan WBC ini menurut Heru, dilakukan untuk mengetahui dampak paparan radiasi yang diterima oleh masyarakat. Dampak radiasi terhadap manusia dapat dikategorikan menjadi dampak deterministik, yaitu dampak yang dapat diketahui dalam waktu dekat. “Selain itu dampak radiasi juga bersifat stokastik artinya dampak ini tidak dapat diketahui dalam waktu yang singkat,” tambah Heru.
Heru menambahkan batasan paparan radiasi yang boleh diterima masyarakat umum sebesar 1 mili Sievert/tahun atau setara dengan 0,5 microSivert/jam. Sedangkan batasan terjadinya efek deterministik berbeda untuk setiap organ tubuh. Tergantung sensitivitas masing-masing organ terhadap radiasi.
Selain itu, secara alamiah manusia juga menerima paparan radiasi alam yang nilainya mendekati 1milisievert per tahun. Pemeriksaan WBC ini untuk kontaminasi silang Cs 137 yang diterima warga. Alat yang digunakan untuk pengecekan WBC ini menurut Heru, merupakan alat pendeteksi kontaminasi yang didesain khusus untuk mendeteksi kontaminasi pada manusia. “Alat tersebut terdiri dari alat deteksi zat radioaktif yang mampu membedakan jenis zat radioaktif, seperti Kalium-40, Caesium-137, Cobalt-60 dan lain-lain, dan meja pasien yg bergerak secara otomatis,” jelasnya.
Terkait status terkini proses clean up, Heru menjelaskan hingga hari ke-8 ini jumlah drum yang berisi tanah dan vegetasi yang diindikasikan terkontaminasi diangkut ke tempat penyimpanan sementara limbah radioaktif sebanyak 275 drum. Proses clean up ini terus dilakukan hingga area tersebut dinyatakan bersih oleh pihak Bapeten.