PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk berkomitmen menerapkan Energi Baru Terbarukan (EBT) untuk menjalankan bisnis.
Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat mengatakan dalam melakukan kegiatan produksiĀ pihaknya berupaya jadi pengusaha berwawasan lingkungan. Mengingat jaman sekarang harus dibarengi dengan kesuksesan mengelola lingkungan.
Sebab itu ia mengungkapan menerima kasihnya kepada karyawan Sido Muncul.Mereka bekerja dan berusaha membawa Sido Muncul menjadi industri hijau. Upaya itu diapresiasi pemerintah dalam bentuk pemberian penghargaan.
Hasilnya untuk tahun 2022, Sido Muncul berhasil penghargaan yang kelima kalinya sejak 2017 lalu. Meraih Penghargaan Industri Hijau Level 5 atau level tertinggi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Penghargaan itu bukti bahwa Sido Muncul telah memenuhi Standar Industri Hijau (SIH), yakni pedoman bagi perusahaan industri untuk menerapkan prinsip-prinsip industri hijau dalam proses produksinya.
āIni yang kelima. Jaman sekarang sebuah usaha harus dibarengi dengan kesuksesan mengelola lingkungan. Saya ucapkan terima kasih kepada jajaran Sido Muncul dan dukungan pemerintah,ā jelasnya.
Diungkapkannya, sebuah usaha harus dibarengi kesuksesan mengelola lingkungan. Jaman sekarang sebuah usaha atau bisnis harus dibarengi dengan kesuksesan mengelola lingkungan.
āTerima kasih kepada jajaran produksi SidoMuncul, terutama Apt. Wahyu Widayani, S.Si selaku Factory Head SidoMuncul dan Hadi Hartoyo sebagai Factory Head Semarang Herbal Indoplant (SHI). Anda semua hebat. Jadi buat saya, ini sangat menggembirakan. Artinya, sebagai pengusaha, kami menjadi pengusaha yang berwawasan lingkungan,ā kata Irwan secara daring dari Hotel Tentrem di Semarang , Jawa TengahĀ Jumat (25/11/2022).
Tentunya hal itu berpengarurh bagi bisnis Sido Muncul yang konsumennya banyak juga generasi milenial. Generasi yang sangat berwawasan lingkungan. Kesuksesan Sido Muncul dalam meraih pencapaian tersebut tidak terlepas dari berbagai inovasi. Termasuk komitmen perusahaan untuk memberikan perhatian terhadap kelestarian lingkungan.
Sido Muncul tak hanya memperhatikan aspek emisi dari proses produksi, pengelolaan limbah, kelestarian lingkungan juga mendapatkan perhatian serius. Tak luput pula melakukan efisiensi mulai dari penggunaan air, listrik, hingga bahan bakar. Sehingga tidak hanya menjalakan bisnisnya semata tetapi juga memberikan dampak positif terhadap lingkungan.
Limbah dari produksi SidoMuncul juga diolah menjadi pupuk organik yang sudah diperjualbelikan kepada para petani. Irwan berharap ke depannya pupuk organik dari Sido Muncul Pupuk Nusantara (SMPN)Ā bisa merambah pasar lebih luas lagi.
Sedangkan untuk pengolahan air limbah produksi SidoMuncul dilakukan pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
Selain itu kata dia,Ā Sido Muncul juga memasang solar panel di pabrik Sido Muncul di Bergas Kabupaten Semarang. Diperkirakan tahun depan sudah mulai beroperasi.
Berkat komitmen tersebut Sido Muncul dianugerahi sertifikat dari PLN sebagai The First National Customers Categori Herbal Medicine Company Receiving Renewable Energy Certificate (REC).
Dijelaskannya, penggunaan energi baru terbarukan atau EBT ini biayanya lebih tinggi 3% dibanding listrik industri. Pihaknya tetap berkomitmen menggunakan EBT sebagai wujud dukungan terhadap pemerintah dalam mengurangi emisi karbon. Nantinya akan dilakukan berkelanjutan, meski ada kenaikkan pembelian REC ke depan.
Upaya lainnya juga dengan mengadakan community development program pengembangan masyarakat di sekitar pabrik Sido Muncul. Agar masyarakat sekitar pabrik merasakan manfaat langsung dari keberadaan pabrik Sido Muncul.
Sido Muncul kata dia, juga menggunakan limbah industri produk jamu sebagaiĀ bahan bakar. Listriknya menggunakan tenaga surya. Untuk penggunaan gas ramah lingkungan jumlahnya sekitarĀ 11 persen. Sejumlah 90 persenĀ menggunakan EBT danĀ 10 persen menggunakan gas ramah lingkungan.
āMasa depan berbisnis harusĀ dibarengi denganĀ pemeliharaan lingkungan. Sehingga Indonesia tidaknhanya jadi negeri kaya tetapi lingkungannya tidak rusak,ā ucapnya.
Sedangkan untuk Pengolahan air limbah produksi Sido Muncul dilakukan pada instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Pengolahan air limbah domestik dengan tangki bioseptik sehingga keduanya menjadi air yang memenuhi baku mutu sebelum dikeluarkan ke badan air yaitu sungai.
Untuk limbah padat yang didapat dari sisa proses ekstraksi akan diolah menjadi pupuk organik dan bahan bakar boiler (pelet). Melalui upaya penanganan limbah tersebut, Sido Muncul telah menjadi perusahaan yang ramah lingkungan.
Tekad untuk energi hijau, Sido Muncul jugaĀ melakukan penelitian pemanfaatan tumbuhan eceng gondok di Rawa Pening. Bahakan eceng gondok diolah menjadi sumber energi baru padat berbentuk pellet pengganti minyak dan gas.
Selama lima tahun ini, kebutuhan energi bahan bakar memakai limbah jamu 50% dan gas 50%. Wood pellet diolah dari ampas limbah padat jamu. Begitu juga dengan eceng gondok juga bisa digunakan.
āLima tahun lalu saya temukan ide eceng gondok untuk bahan bakar. Tapi kapasitasnya sedikit,ājelasnya.
Menurutnya, lahan Rawa Pening wilayahnya diimiliki pemerintah. Jika ada inisiatif dari pemerintah untuk mengelola air, makan itiu RawaĀ Pening menjadi target.
Memiliki luas 2800 hektar, Rawa Pening itu bisa dijadikan danau lagi. Kalau sekarang hanya 900 hektar. Sebab itu kawasan Rawa Pening harus dikembangkan.Mengingat lokasinya strategis 30 KM dariĀ Kota Semarang. SehinggaĀ lokasinya sangatĀ strategis.
Dikelilingi enamĀ airĀ aliranĀ sungai. Dikelilingi tiga gunung yang memiliki sumber air bersih. Sehingga rawa pening bisa dikembalikan fungsinya sebagai sumber air bersih untuk diminum. Dapat juga untuk tempat pariwisata.(yer)