by

Saran Sandi Agar Kopi Bondowoso di Kenal Dunia

-Bisnis-2,633 views

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno (Menparekraf/Kabaparekraf) punya saran agar kopi di Kabupaten Bondowoso dikenal dunia. Ia mendorong kopi Bondowoso agar memiliki nilai tambah.

Diterangkan Sandi, kopi di Indonesia termasuk jajaran kopi terbaik di dunia. Jumlah ekspor kopi Indonesia menduduki peringkat nomor 4 di dunia karena produksinya sekitar 600 kg hingga 700 kg per hektare. Padahal potensi produksi kopi di Indonesia bisa mencapai 1,5 atau bahkan bisa tembus 3 ton per hektare.

Sandi memaparkan hal itu di Pertemuan Pelaku Ekraf Pengusaha Kopi di Cafe Bunga Pelita Bondowoso, Jawa Timur, Minggu (15/1/2023) lalu.

Ia mengatakan, ada beberapa aspek agar komoditas kopi Bondowoso yang sudah diekspor memiliki nilai tambah.

Dijelaskan Sandi, aspek kopi dari hulu harus terdigitalisasi. Harus menggunakan aplikasi, para milenial ini tertarik pada aspek sustainability atau keberlanjutan lingkungan.

Berarti pertanian dan perkebunan kopi ke depan ini, harus mengedepankan aspek-aspek keberlanjutan seperti menggunakan pupuk organik, dan lainya.

Kemudian teknik dan cara roasting harus lebih diperhatikan, dan yang ketiga aspek kesehatan. Terbukti kopi sangat baik bagi kesehatan jika dikonsumsi secara tepat dan terukur.

“Oleh karena itu tiga pilar utama yang akan kita lakukan saat pendampingan, inkubasi bersama Pemkab Bondowoso. Kita harapkan milenial ini siap siaga menerima estafet dari para petani. Komoditas kopi memiliki nilai tambah untuk membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” kata Sandi.

Kemudian, ada ide untuk Kopi Bondowoso agar semakin terkenal yaitu dari branding dan pemasaran. Terlebih Bondowoso adalah salah satu penghasil kopi berkualitas tinggi di Tanah Air. Perkebunan kopi seluas sekitar 11 ribu hektare itu terletak di lereng Pegunungan Ijen dan Gunung Raung.

“Karena sebelumnya sudah (ekspor) adalah Kopi Argopuro dan Kopi Java Ijen Raung. Brand itu nanti bisa ditambah Produce by Bondowoso, karena media sosialnya sudah ada. Ini menjadi kesepakatan pelaku kopi di sini untuk peningkatan promosi,” ujarnya.

Selain itu, dilansir dari laman jatimprov menjelaskan bahwa Kabupaten Bondowoso merupakan sentra produksi Kopi Arabika terluas di Jawa Timur. Sebanyak 60% Kopi arabika di Jawa Timur dihasilkan dari pegunungan Ijen-Raung.

Luas areal Kopi Arabika Bondowoso Tahun 2015 adalah sebesar 7.054 Ha. Perkebunan Kopi Bondowoso terletak di ketinggian antara 1100-1550 mdpl dan kawasan ini merupakan bagian dari Pegunungan Ijen yang terdiri dari batuan Pyroxeen Andesit, Bazalt, dan sedikit Horblende.

Dataran tinggi Ijen dipengaruhi oleh letusan gunung berapi yang membentuk tanah berwarna kelabu, kelam oleh kadar humus arang (koolhumus). Kaya akan unsur hara.

Oleh karena itu, Kopi Arabika Bondowoso merupakan satu-satunya produk Kopi Spesialti (Kopi Blue Mountain) di Jawa Timur yang telah mendapatkan perlindungan indikasi Geografis (IG). Cita rasa yang khas menyebabkan produk Kopi Arabika memiliki daya saing yang tinggi di pasar kopi internasional.