Program gerakan Bersih, Indah, Sehat dan Aman (BISA) dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk kembangkan destinasi wisata.
Program itu merupakan inovasi dari Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur serta Tata Kelola Destinas Pariwisata Berkelanjutan.
Dalam siaran pers Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menjelaskan dampak pandemi Covid-19 yang menghambat pembangunan termasuk di sektor pariwisata. Pemerintah diminta berinovasi dalam proses pembangunan ini dengan banyaknya keterbatasan.
“Di Tangsel banyaknya destinasi berasal dari sektor wisata buatan, salah satunya adalah Jalatreng ini,”kata Airin.
Dalam masa kepemimpinannya, Airin memiliki fokus untuk membangun civic center yang disebar di seluruh Kecamatan di Kota Tangsel. Misalnya di Serpong ada Taman Kota I, kemudian Tandon Ciater, Tandon Nusaloka, Tandon Pondok Jagung dan sebagainya.
Di setiap kecamatan, civic center yang dibuat memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya Taman Kota II yang memang dibuat sebagai tenpat berkumpul masyarakat.
Kemudian di Serpong serta Ciputat yang dibuat untuk berolahraga. Sementara Ciputat Timur yang Desember ini akan diresmikan akan berfokus pada pusat kebudayaan Kota Tangsel.
Airin menjelaskan bahwa dalam masa pandemi ini pemerintah terus melakukan berbagai perbaikan. Agar nanti pada saat Presiden RI menentukan bahwa tempat wisata sudah bisa beroperasi. Maka pariwisata di Kota Tangsel bisa lebih baik memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Jadi sekarang ada nggak ada Covid memang harus bersih, indah, sehat dan aman,”jelasnya.
Selain itu anggota DPR RI Komisi X Hetifah Sjaifudin menjelaskan bahwa seluruh fasilitas Pariwisata di Kota Tangsel harus memenuhi standar. Sehingga dirinya berpesan kepada Kepala Dinas Pariwisata memerhatikan ini.
Dia menambahkan bahwa dengan pariwisata Indonesia harus segera bangkit dan memulihkan keadaan. Beradaptasi dengan apa yang terjadi. Dengan begitu pergerakan ekonomi segera membaik seperti apa yang diharapkan.
Sementara Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hari Santosa mengatakan bahwa pariwisata di Indonesia harus segera bangkit. Mengingat menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia. Sehingga harus ada inovasi yang dilahirkan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan jumlah wisatawan di era normal baru.
Sama halnya dengan Dirut Tata Kelola Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, Indra Hi Tua yang menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berhenti di Kota Tangsel saja. Melalui program BISA dapat dilakukan di daerah lain untuk mengembakan destinasi wisata. (yer)