PMI Hong Kong Ini Manfaatkan Online Jualan Peralatan Masak Kue

Previous Image
Next Image

info heading

info content

 

Ketertarikan belajar entrepreneurship menjadikan bekal masa depan bagi Tuti Indarwati. Kemampuan bisnisnya diwujudkan dengan membuka lapak online khusus peralatan masak kue.

Ada banyak harapan dibenak Tuti yang sudah disiapkannya sebelum kembali ke Indonesia.

Tuti merupakan Pekerja Migran Indonesia asal Sukosari Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Sebelum masa kontrak kerja habis 2024, Tuti menjalani usaha online bekerja sama dengan adik majikannya.

“Saya yang mencari konsumen. Setelah ada pesanan baru kontak adik majikan  untuk mengorderkan barang. Barang itu  dipesan sesuai orderan pembeli dan pelanggan saya,” kata Tuti.

Dijelaskannya, produk yang dijual berupa peralatan kuliner dan alat menjahit. Memiliki kualitas barang bagus.

“Harganya terjangkau. Peluangnya bagus bagi saya untuk menarik konsumen. Saya wujudkan itu setelah belajar entrepreneurship,”ujarnya.

Tuti merasa bisnis online itu baginya tidak memberatkan. Bisa dilakukannya sambil tetap bekerja pada majikannya.

Tuti mengikuti pelatihan Ciputra Enterpreneurship Center di grup Buruh Migran Cerdas (BMC) 2017 lalu. Hal itu dikakukanya  karena  Tuti ingin mengubah hidup masa depannya.

Tuti lalu bergabung selama setahun, belajar gratis di BMC Hong Kong. Waktu libur hari Minggu betul-betul ia manfaatkan.

“Saat libur waktu saya gunakan untuk  kegiatan berguna. Untuk  bekal bila telah paripurna menjadi TKW di Hong Kong,”ungkapnya.

Dikisahkan Tuti, ia bekerja di Hong Kong sejak  2006  lalu. Sebelumnya, Tuti pernah bekerja menjadi pekerja migran di Singapura 2003.

“Alhamdulillah mendapat majikan yang baik. Dengan begitu saya tidak  kesulitan mengatur jadwal kerja sambil belajar,” katanya.

Pada musim demo seperti sekarang di Hong Kong,  Tuti masih tetap melakukan aktifitas tiap Minggu untuk aktif  bersama BMC di Kowloon Tong Park.

“Sering demo tapi tidak menyurutkan saya untuk terus menimba ilmu. Saya mulai mengenal BMC dari teman di Face Book saya pun tertarik untuk bergabung,”ucapnya.

Menurutnya, pertama kali peserta diajari materi tentang bagaimana cara mengatur keuangan, mencari pelanggan. Belajar memasarkan produk, menata ruangan dalam toko dan  masih banyak lagi yang dipelajari tim dosen dari Ciputra Entrepreneurship Center.

Setelah wisuda dari BMC, Tuti melanjutkan keahliannya dibidang tailor, kuliner dan handicraft.

Manfaatnya, kini Tuti bisa membuat pola baju. Bisa membuat hiasan ruangan sendiri, mengerti beragam bahan untuk membuat kue. Bagaimana cara mengatasi adonan agar tidak bantat dalam pembuatan kue.

“Belajar di BMC menambah ilmu dan pengalaman. Bisa menghemat pengeluaran keuangan saya,”terangnya. (yer)