Pandemi Covid 19 Saat Ramadan di Hong Kong, Masjid Dibuka Kembali

Previous Image
Next Image

info heading

info content

 

Suasana ramadan tampak berbeda di Masjid dan Islamic Center Kowloon Hong Kong tahun ini. Para pengunjung tetap menjalankan ibadah di bangunan yang mampu menampung 3.500 jemaah itu. Jemaah beribadah dengan mengikuti aturan di tengah pandemi Covid-19.

“Alhamdulilah masjid di Hong Kong mulai buka lagi sejak 8 Mei 2020 dengan beberapa ketentuan. Jemaah wajib mematuhinya. Puasa tahun masjidnya sepi. Berbeda saat puasa pada tahun-tahun sebelumnya” kata Ana Muawanah (9/5) kepada entrepreneurpos.

Pekerja Migran Indonesia asal Malang Jawa Timur itu mengatakan masjid dibuka selama satu setengah jam setiap waktu shalat. Saat Jumatan juga dilakukan dengan jaga jarak. Maka khusus sholat Jumat dilakukan dua kali yakni jam 13.00 dan 1.30 waktu Hong Kong. Jemaah silahkan datang 10 menit sebelum waktu tersebut. Disarankan berwudhu sebelum ke masjid. Shalat sunah juga dilakukan di rumah. Berlaku saf dengan aturan berjarak. Sehingga tidak rapat seperti biasanya.

Di masjid itu Ana aktif dalam Majelis Al Madinah. Dia juga ikut grup Sholawat di Pecinta Nabi Muhammad (PNM) yang lokasinya di sebelah masjid di Shim Sha Shoi, Kowloon itu.

“PNM ada banyak anggotanya seratusan lebih. Semua dari Pekerja Migran Indonesia. Kita ada enam grup whatsapp. Setiap grup ada lima puluhan anggotanya. Sekarang tidak bisa berkumpul. Kecuali cuma lewat zoom untuk pengajiannya,”kata alumni kelompok belajar entrepreneurship batch satu Buruh Migran Cerdas (BMC) 2014 itu.

Biasanya kata Ana, setiap libur hari Minggu ia berkumpul rutin di masjid itu. Kegiatannya membaca Yasin, Istigisah dan Tahlil. Padahal pada setiap bulan puasa tahun sebelumnya masjid itu selalu ramai. Selain shalat berjamaah ada kegiatan buka bersama. Ada yang mengisi Tausiyah pengajian setiap Minggu.

Selama di Hong Kong sejak 2006 lalu, Ana aktif diberbagai kegiatan. Bagi perempuan kelahiran Malang 1 April 1971 itu, masjid tersebut menjadi wadah umat Islam untuk melakukan kegiatan.

“Jemaah masjid yang datang campur-campur. Warga Indonesia juga banyak,” ungkapnya.

Ana yang pada September 2020 habis kontrak kerjanya itu memutuskan akan kembali Indonesia. Ia merencanakan akan membuka usaha warung makan lesehan di lokasi sekitar kampus di Malang.

“Sekarang sudah ada bisnis kos-kosan 10 pintu. Rencananya mau buka warung lesehan dekat Universitas Brawijaya,Unmuh dan Unisma. Lokasinya dekat rumah saya di Jl Maijen Panjaitan gang 15 Malang,”terangnya.

Selain itu masjid pertama di Semenanjung Kowloon dibangun di Nathan Road yang berlokasi dekat Kowloon Park dilahan seluas 1.500 m2. Dibangun pada 1896 oleh garnisun Muslim dari Resimen Angkatan Darat Inggris Hong Kong. Dengan dukungan dari masing-masing komandan untuk umat Muslim dari India yang didatangkan ke Hong Kong sejak 7 Mei 1892.

Pada akhir 1970-an, masjid mengalami kerusakan pada struktur bangunan akibat adanya pekerjaan konstruksi bawah tanah yang dilakukan untuk pembangunan Mass Transit Railway.

Setelah mendapatkan kompensasi dari Mass Transit Railway Corporation dan ditambah dengan sumbangan dari umat Islam Masjid baru dibangun di 105 Nathan Road, Tsim Sha Tsui untuk menggantikan yang lama. Masjid baru ini pertama kalinya dibuka untuk umum pada tanggal 11 Mei 1984.(yer)