by

KAT Budidayakan 60 Varian Anggur Ukraina

TANGERANG SELATAN_Dirjen Pertanian Holtikultura Kementerian Pertanian Prihasto Setyanto mengapresiasi komunitas anggur Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang berhasil melakukan Urban Farming.

Dijelaskannya, pihaknya dari pemerintah pusat siap memberikan fasiltas kepada komunitas anggur di Tangsel.

“Asalkan lahannya clear & clean. Dianjurkan agar perlu juga dipikirkan proses bisnis ke depannya seperti apa untuk skala yang lebih luas,”kata Prihasto di Balai Penyuluhan Pertanian, Ciputat Tangsel (13/1/2022).

Selain itu Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie turut hadir dilokasi tersebut. Untuk menghadiri acara milad ke-2 Komunitas Anggur Tangsel (KAT).

Dalam kegiatan tersebut, Benyamin, menyampaikan bahwa dirinya bertekad ingin menjadi Tangsel sebagai Kota Anggur.

“Kita akan dorong Tangerang Selatan selain menjadi kota Sentra Anggrek, juga menjadi Kota Anggur. Melihat potensi dan pasarnya masih terbuka sangat luas,” kata Benyamin.

Menurutnya pemberdayaan anggur tak memerlukan lahan besar. Sejalan dengan visi pembangunan pertanian di wilayahnya ini.

“Pembangunan pertanian di Tangsel diprioritaskan ke pertanian sektor lahan kering holtikultura. Bukan pertanian lahan basah karena keterbatasan ruang yang ada,”jelasnya.

Sementara itu, Ketua KAT Roy Nurdin menjelaskan komunitasnya ini sedikitnya telah membudidayakan sebanyak 60 jenis varian tanaman buah. Bernama latin Vitis Vinivera tersebut.

“Ke-60 varian itu didominasi asal Ukraina. Tanaman anggur tersebut saat ini ditanam di green house Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kota Tangsel di Jalan Pertanian nomor 1, Kelurahan Jombang, Ciputat, Tangsel,”jelasnya.

Saat ini, kata Roy, sudah terdapat 250 anggota yang tergabung di dalam komunitasnya. Dengan latar belakang profesi yang beraneka ragam.

“Saat ini anggota KAT ada 250 orang, profesinya bermacam-macam, ada polisi, tentara, pengacara, security, supir sampai pengusaha. Animonya termasuk tinggi untuk tanam atau budidaya anggur ini,” terangnya.

Dijelaskannya musim hujan seperti saat ini menjadi waktu yang sangat rentan bagi tanaman anggur. Ancaman jamur dan mahalnya pupuk itu salah satu tantangan dari KAT.

Keputusan dia untuk memberdayakan anggur itu dimulai sejak dirinya terjun sebagai pegiat lingkungan. Dia merasa prihatin semakin sedikitnya kepedulian masyarakat terhadap lingkungan.(yer)