Manisnya Bisnis Jamu Saat Pandemi Covid 19, Mantan BMI Hong Kong ini Jualan Online hingga Angkringan di Solo

Previous Image
Next Image

info heading

info content

SOLO_Kemahiran meracik rempah menjadi jamu tradisional memberikan berkah bagi Sri Agus Triastuti. Saat pandemi Covid-19 melanda, penjualan produk jamu buatannya laris diminati pembeli.

Mbok Tuo adalah merk jamu buatan mantan Buruh Migran Indonesia (BMI) Hong Kong (2014-2016) itu. Jamu itu diproduksi di rumahnya. Berada di Jl. Kutai Timur RT 05 RW 08 Sumber Kencana, Kecamatan Banjar Sari, Kota Solo, Jawa Tengah.

Sri mengasah talenta bisnis setelah mengikuti program pelatihan Ciputra Entrepreneurship Center (CEC). Dalam program itu ia bergabung dengan Buruh Migran Cerdas (BMC) Hong Kong batch 3 (2016). Pelatihan di BMC dibimbing tim dosen dari Universitas Ciputra.

Sri mengaku ia diwariskan keahlian meracik jamu dari ibunya Kusmiyati (66). Sejak muda ibunya sudah jualan jamu keliling.

Untuk menyediakan stok bahan, Sri biasa membeli aneka rempah dari pasar Gede, Solo. Dari sanalah Sri, meracik helain daun dan kulit kayu secang untuk membantu orang hidup sehat alami.

Selain minuman Wedang Uwuh, juga tersedia jenis lainnya. Minuman seduh yang juga banyak disukai. Ada Bir Pletok, Bir Mataram dan Wedang Pokak.

Bahannya sangat mudah dijumpai di pasar. Misalnya daun salam, jeruk, kapulaga, daun pandan dan masih banyak lagi. Namun tidak semua orang ahli meraciknya untuk dijadikan minuman kesehatan.

ā€œIbu saya dari muda sudah sering jualan jamu dan tanaman herbal. Saya melirik peluang itu untuk jadi bisnis yang bisa dikembangkan,ā€ujar ibu dari Irfan Hafid Prinanda itu.

Demi memenuhi permintaan pelangganya diberbagai kota, Sri mengerjakan pesanan itu setiap hari. Kesibukan hari-harinya dibantu ibunya yang paham betul akan bahan-bahan minuman jamu.

Dijelaskan Sri, adanya pandemi Covid-19 membuatnya cukup sibuk karena banjirnya permintaan pembeli. Ia pun melakukan terobosan membuat jamu cair kemasan botol yang siap diminum.

Tampaknya Sri paham betul memanfaatkan momen pandemi jadi peluang bisnis jamu buatanya. Strategi pemasaran pun semakin gencar.

“Jamunya bisa langsung diminum setiap hari. Harga per botol dijual Rp 10 ribu hingga Rp 13 ribu. Dijual melalui online, reseller dan juga dititipkan diberbagai toko makanan,”terangnya.

Permintaan pembeli paling banyak dari Jakarta, Bekasi. Ada juga dari Malang dan Sorong Papua.

“Permintaan jamu kemasan bubuk juga banyak.Omset penjualannya mencapai Rp 8 juta sebulan. Meningkat 15 % dari hari normal sebelum pandemi Covid-19.Di awal pandemi Covid-19 omset penjualan menembus Rp 25 juta. Namun sejak tiga bulan terakhir standar rata-rata Rp 10 juta sebulan,”ucapnya optimis.

Khusus untuk jamu bubuk dikemas dalam ukuran 200 gr-500 gr. Dijual online dan juga offline. Dititipkan di sejumlah toko di Solo dan melalui agen Mbok Tuo.

Sedangkan jamu kemasan botol Sri menitipkannya di tempat angkringan. Ada pilihan jamu cair Wedang Seruni yang diracik dari jeruk nipis, gula batu dan serai. Khasiatnya untuk mengatasi mual dan masuk angin. Baik untuk diet dan imunitas tubuh.

Jamu bisa bertahan selama seminggu jika disimpan di kulkas pendingin. Untuk jamu gula asem juga dibuat dari racikan jahe dan kayu manis.

“Ada 10 angkringan di Karang Anyar dan Solo tempat saya menitipkan jamu. Tiap dua hari sekali saya cek ke angkringan itu. Yang beli makan nasi angkringan juga bisa menikmati jamu rempah alami. Supaya stamina tubuh tetap terjaga sehat,”katanya.

Selain itu dalam menekuni usahanya Sri juga aktif dalam berbagai kegiatan di Solo. Ia juga bergabung dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT KUMKM) Solo.(yer)

 

Tentang Sri Agus Triastuti :

ā€¢Tenaga Kerja Indonesia di Singapura (2005-2009)
ā€¢Buruh Migran Indonesia Hong Kong (2014-2016)
ā€¢Buruh Migran Cerdas (BMC) Hong Kong Batch 3 (2016)

Kegiatan usaha :

ā€¢Omah Rempah Mbok Tuo

Produksi jamu bubuk dan botol. Yaitu Wedang, Uwuh, Bir Pletog dan Mataram,
Wedang Pokak.

Distribusi agen hingga ke Banjarmasin Kalimantan Selatan, Samarinda Kalimantan Timur, Sorong Papua Barat.

ā€¢Faiz Food
Melayani pesanan nasi kotak dan snack ,

ā€¢Modeun Sosechi
Menjual makanan sosis khas Korea

ā€¢Sri juga aktif dalam berbagai pameran dan bazar UMKM.