by

Jawa Tengah Ekspor Bunga Melati Hingga Arab Saudi

-Bisnis-1,449 views

 

Bunga melati termasuk salah satu komoditas unggulan ekspor dari sektor hortikultura. Bunga melati memiliki potensi ekspor keberbagai negara termasuk Arab Saudi.

Kepala Karantina Semarang, Turhadi, menyebutkan bahwa di tahun 2022, Karantina Pertanian Semarang mencatat frekuensi ekspor bunga melati sebanyak 1.609 kali dengan volume mencapai 1.497 ton. Sementara di tahun 2023 hingga bulan April, ekspor bunga melati telah mencapai 10,15 ton dengan nilai Rp. 568,92 miliar.

“Ada empat negara tujuan yang menjadi langganan ekspor melati asal Jateng, yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia,” ujar Turhadi melalui keterangan pers.

Turhadi menjelaskan bunga melati dengan nama latin Jasminum sambac menjadi primadona masyarakat lokal hingga pasar internasional. Lantaran kaya manfaat melati  sering digunakan sebagai bahan baku dekorasi, industri, kosmetik, minuman dan upacara religi.

Cisilia Triwidiyanti, Sub Koordinator Substansi Karantina Tumbuhan menerangka, pejabat karantina yang bertugas di wilayah kerja Tegal telah melakukan serangkaian tindakan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan  terhadap 225 kg melati senilai Rp. 25 juta sebelum dikirim ke Malaysia. Komoditas tersebut dikemas dalam 25 box dan masing-masing kemasan berisi 9 kg.

“Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui melati sehat, segar, tidak ada yang busuk, bebas OPTK dan siap dikirim mengharumkan Negeri Jiran. Masing-masing kemasan ditata rapi, bersih dan kondisi beku jadi aman sampai negara tujuan,” papar Cisilia.

Dijelaskannya, pangsa pasar ekspor melati di Asia kian menjanjikan. Diharapkan  produksi petani melati semakin meningkat, berdaya saing di pasar global dan tembus ke seluruh belahan dunia, tutup Turhadi.Jawa Tengah Ekspor Bunga Melati Hingga Arab Saudi

Bunga melati termasuk salah satu komoditas unggulan ekspor dari sektor hortikultura. Bunga melati memiliki potensi ekspor keberbagai negara termasuk Arab Saudi.

Kepala Karantina Semarang, Turhadi, menyebutkan bahwa di tahun 2022, Karantina Pertanian Semarang mencatat frekuensi ekspor bunga melati sebanyak 1.609 kali dengan volume mencapai 1.497 ton. Sementara di tahun 2023 hingga bulan April, ekspor bunga melati telah mencapai 10,15 ton dengan nilai Rp. 568,92 miliar.

“Ada empat negara tujuan yang menjadi langganan ekspor melati asal Jateng, yaitu Thailand, Malaysia, Singapura, Saudi Arabia,” ujar Turhadi melalui keterangan pers.

Turhadi menjelaskan bunga melati dengan nama latin Jasminum sambac menjadi primadona masyarakat lokal hingga pasar internasional. Lantaran kaya manfaat melati sering digunakan sebagai bahan baku dekorasi, industri, kosmetik, minuman dan upacara religi.

Cisilia Triwidiyanti, Sub Koordinator Substansi Karantina Tumbuhan menerangka, pejabat karantina yang bertugas di wilayah kerja Tegal telah melakukan serangkaian tindakan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan terhadap 225 kg melati senilai Rp. 25 juta sebelum dikirim ke Malaysia. Komoditas tersebut dikemas dalam 25 box dan masing-masing kemasan berisi 9 kg.

“Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui melati sehat, segar, tidak ada yang busuk, bebas OPTK dan siap dikirim mengharumkan Negeri Jiran.Masing-masing kemasan ditata rapi, bersih dan kondisi beku jadi aman sampai negara tujuan,” papar Cisilia.

Dijelaskannya, pangsa pasar ekspor melati di Asia kian menjanjikan. Diharapkan produksi petani melati semakin meningkat, berdaya saing di pasar global dan tembus ke seluruh belahan dunia, tutup Turhadi.