by

Indonesia – Tiongkok MoU Ekonomi Digital

-Bisnis-2,066 views

JAKARTA_Indonesia menjalin kerjasama perdagangan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Bagi Indonesia, investasi RRT termasuk lima besar.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan nilai perdagangan mencapai miliar 100 USD.

Salah satu investasi RRT yakni terkait hilirisasi industri dan pembukaan politeknik industri memiliki dampak pada peningkatan kapasitas pendidikan. Investasi tersebut membuka peluang bagi ekspor Indonesia untuk dapat beralih dari bahan baku menjadi produk olahan.

Selain itu, Menko Airlangga juga memberikan contoh investasi Tiongkok yang ramah lingkungan yakni pembangunan industri dan kemitraan dengan Tiongkok di Bintan untuk pengolahan bauksit.

Menko Airlangga sebelumnya menerima kunjungan diplomatik dari Duta Besar RRT untuk Indonesia, Lu Kang, Selasa (12/04) lalu. Kedua pihak membahas pengembangan kerja sama antara kedua negara dan diskusi terkait penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia.

Airlangga mengharapkan dukungan RRT dalam penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Membahas terkait program-program di bidang ekonomi, infrastruktur, pangan, nilai tambah industri, hilirisasi, dan metal yang memiliki kesamaan dengan RRT.

“Idonesia telah mengundang seluruh Kepala Negara/Kepala Pemerintahan G20 untuk hadir dan berharap Presiden RRT juga dapat hadir pada penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia,” kata Menko Airlangga dalam siaran pers.

Airlangga menyambut baik adanya MoU kerja sama ekonomi digital dengan RRT karena hal tersebut sejalan dengan agenda utama dalam Presidensi G20 Indonesia.

Indonesia mengharapkan adanya alih teknologi untuk produktivitas komoditi pangan. Dalam rangka mendorong produksi pertanian di luar Jawa seperti di Kalimantan dan Bangka Belitung. Hal tersebut penting untuk meningkatkan cadangan pangan di tengah situasi saat ini.

Pada akhir pertemuan, Dubes RRT Lu Kang menyampaikan harapan agar Presidensi G20 Indonesia berjalan lancar dan hubungan kemitraan Indonesia dengan RRT.

“Saat ini RRT berupaya mengatasi kemiskinan. Pemerintah RRT tertarik untuk terlibat dalam investasi terutama perumahan di Kalimantan untuk industri,” kata Dubes Lu Kang.

Dubes Lu Kang juga menekankan agar industri tidak bersifat follow others, melainkan dapat mengembangkan gagasan-gagasan baru seperti pemanfaatan teknologi digital.

Dubes RRT juga mensinyalir bahwa pembahasan isu geopolitik dalam acara G20 menjadi lebih dominan.

Menko Airlangga menjelaskan bahwa pembahasan tersebut bisa dilakukan secara terpisah dan Presidensi G20 Indonesia tidak berencana mengeluarkan keanggotaan satu negara pun karena dalam forum G20 tidak ada aturan seperti halnya pada forum-forum yang lain.(yer)