by

Desa Wisata Senankerto Malang Masuk 50 Besar ADWI 2021

Previous Image
Next Image

info heading

info content

 

Tempat liburan Desa Wisata Sanankerto, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur, bisa naik kelas. Caranya dengan mengoptimalkan daya tarik berupa Ekowisata Boon Pring.

Hal tersebut yang diharapkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Sandiaga Salahudin Uno.

Dalam siaran pers Kemenparekraf dijelaskan, Ekowisata Boon Pring merupakan tempat wisata berbentuk telaga. Lokasinya ada di area hutan bambu yang dilengkapi dengan berbagai atraksi. Misalnya sepeda air, perahu, kolam renang, hingga terdapat Arboretrum Bambu (museum pohon bambu).

Saat ini telah terdapat 115 jenis pohon bambu dan sudah diberi penanda (papan informasi nama). Bagi para pecinta fotografi, Boon Pring merupakan lokasi yang memiliki momen Ray of Light (Rol). Sering diburu oleh para fotografer. Keindahan sinar matahari pagi yang menerobos rimbunnya.

“Desa Wisata Sanankerto punya keunggulan 115 spesies bambu dan juga ada Arboretrum Bambu yang InsyaAllah jika divalidasi bisa menjadi yang terbesar di Indonesia. Ini adalah daya tarik utama dan menurut saya bisa dikembangkan desa wisata berbasis edukasi dan juga berbasis ecotourism atau wisata berbasis lingkungan. Kali ini kita berharap Desa Wisata Sanankerto bisa menyusul pendahulunya, Desa Wisata Kujon Kidul, sebagai desa wisata kelas dunia,” kata Sandi saat visitasi 50 besar desa wisata terbaik ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 Desa Wisata Senankerto, Sabtu (15/10/2021).

Desa Wisata Senankerto membagi pemusatan potensi wisata dalam beberapa klaster. Antara lain Kampung Nenem sebagai sentra budidaya tanaman sayuran maupun tanaman hias. Kampung Budaya 89, merupakan pusat kegiatan kesenian dan sentra ekonomi kreatif. Kampung Rolas, yang merupakan tempat pembudidayaan ikan koi dan nila. Ada juga Kampung Dolanan.

Potensi Desa Wisata Sanankerto kian lengkap dengan wisata seni dan budaya. Di desa itu terdapat Musik Tradisional Dengkrok, Cucuk Lampah, Kesenian Gejog Lesung, dan Tari Topeng.

Ada juga sentra ekonomi kreatif berupa produk kuliner Telur Asin Asap, Jamu Organik, Carang Mas, Opak, dan Kripik Tempe. Lalu ada produk fesyen khas seperti Batik Tulis Boon Pring, dan ada juga produk kesenian wayang, suvenir berbahan dasar bambu.

“Desa wisata ini adalah lokomotif kita untuk menggerakkan kembali ekonomi untuk membuka lapangan kerja. Dengan dibuka desa wisatanya insyaAllah akan lebih baik,”ungkapnya.

Sementara itu Bupati Malang Sanusi, menyampaikan terima kasih atas dukungan Menparekraf Sandiaga Uno dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di wilayahnya.
Ia bersyukur Desa Sanankerto bisa masuk ajang ADWI.

“Semoga kami bisa memberikan yang terbaik. Dan terima kasih Pak Menteri atas kepercayaanya desa kami terpilih 50 besar desa wisata terbaik di Indonesia,” ujarnya.(yer)