by

30 Juta UMKM Ditargetkan Bergabung di Toko Daring 

-Bisnis-2,061 views

JAKARTA_Sebanyak 30 juta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor ekonomi kreatif ditargetkan bergabung di toko daring dan e-Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Pemerintah (LKPP).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menjelaskan pihaknya terus mendorong penggunaan produk buatan Indonesia dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia.

“Kami juga mengadakan showcase dan business matching. Targetnya dengan Gernas Bangga Buatan Indonesia 30 juta pelaku UMKM akan onboarding sampai akhir tahun 2023,”katanya dalam keterangan resmi Kemenparekraf.

Menparekraf Sandiaga juga hadir dalam pembukaan Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) Sumatra Barat. Acara itu diresmikan Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Selasa (12/4/2022) di Bukit Tinggi.

Dijelaskannya,Kemenparekraf/Baparekraf bersama Kemenkop UKM menggelar showcase dan business matching tahap 2 Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (BBI). Upaya itu sebagai bentuk dukungan pemerintah kepada pelaku UMKM.

Kegiatan showcase dan business matching merupakan upaya percepatan penyerapan produk dalam negeri dan UMKM oleh pemerintah.

“Kami berharap ada peningkatan penggunaan komitmen belanja pemerintah bisa sebesar Rp500 Triliun. Naik dari Rp400 Triliun, sehingga ini akan menambah 2 juta lapangan kerja baru dan juga menambah pertumbuhan ekonomi,”katanya.

Sandiaga mendorong pelaku UMKM di berbagai daerah dapat menghadapi peluang dan tantangan yang ada. Melakukan inovasi, adaptasi, dan kolaborasi melalui tiga pilar utama yaitu Gercep (gerak cepat), Geber (gerak bersama), dan Gaspol (garap semua potensi online). Pelaku UMKM untuk menerapkan empat etos kerja ‘4AS’ (kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas.

Kemenparekraf akan memberikan pelatihan, pendampingan, akses pemasaran, hingga akses pembiayaan.

“Saya sangat yakin UMKM kita akan menghindari UMKM stunting. Jika kita berkolaborasi dan bersinergi untuk tiga akses yang selama ini jadi kendala UMKM. Yang pertama adalah akses untuk SDM yang baik, yang kedua adalah akses pemasaran, dan ketiga akses pembiayaan. Kita selesaikan tiga hal ini. UMKM kita akan berkembang dari kecil menjadi menengah, menengah menjadi besar. Dari daerah menjadi regional, dan dari regional bisa mencapai pasar internasional,”terangnya.

Selain itu Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, Gernas BBI Sumatra Barat menekankan tak ada alasan untuk tidak bangga terhadap produk buatan dalam negeri.

“Sore ini di pelataran Jam Gadang yang bersejarah, kita bersama-sama menegaskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia. Sesungguhnya tidak ada alasan bagi kita untuk tidak bangga pada produk-produk buatan kita sendiri,”kata Ma’ruf.

Ma’ruf mengatakan provinsi Sumatra Barat dikenal dengan sentra Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Mayoritas perekonomian di Sumbar ditopang oleh UMKM.

“Sejak dahulu, Sumatra Barat dikenal sebagai sentra UMKM. Sekitar 89 persen perekonomian daerah Sumbar ditopang oleh 600 ribuan unit UMKM, mungkin lebih sekarang,”ujarnya.

Ma’ruf berharap Gernas BBI Sumbar ini bisa membangkitkan gairah masyarakat untuk menggunakan produk dalam negeri.(yer)